Showing posts with label Others. Show all posts
Showing posts with label Others. Show all posts

Monday, December 04, 2006

Ancient Newton

Saya selalu bertanya-tanya apakah setiap jaman memiliki model manusia suksesnya sendiri-sendiri. Pada saat ini misalnya, terutama di perkotaan, manusia tidak memiliki ketergantungan pada masyarakat sekitar untuk memenuhi kebutuhannya. Manusia menjadi teralienasi dari lingkungan tempat ia tinggal. Perasaan satu dengan komunitas menjadi suatu komoditas yang langka dan berkurang nilainya. Motivasi dari tindak tanduk seorang manusia terkerucutkan menjadi hanya pada pemenuhan kebutuhan aku saja. Tidak ada pertimbangan kepentingan masyarakat yang lebih luas. Pada masyarakat yang seperti itu, perilaku anti sosial ditolerir bahkan mewabah.

Newton adalah seorang anti sosial. Ia mati perawan dan hampir tidak pernah memiliki sahabat sejati. Ia nampaknya tidak memiliki kemampuan untuk menjalin suatu hubungan antar manusia dalam bentuk apapun. Namun, ia adalah seorang manusia yang dihormati sampai detik ini. Newton memang beruntung karena lahir pada abad di mana ilmu mulai memiliki kedudukan yang penting. Manusia mulai berpaling pada ilmu alam untuk menjelaskan keberadaannya di dunia ini.

Tapi bagaimana jika Newton lahir ribuan tahun silam. Pada saat manusia belum menghargai ilmu pengetahuan dan pada saat kemampuan untuk menjalin hubungan antar manusia mutlak diperlukan untuk bertahan hidup. Dapatkah manusia seperti Newton bertahan pada masa seperti itu?

Saya bisa membayangkan satu skenario jika Newton lahir ribuan tahun lalu, katakanlah pada masyarakat yang masih melakukan food gathering untuk bertahan hidup. Pada suatu sore setelah semua laki-laki dalam masyarakat itu pulang berburu – kecuali Newton tentu saja – dan wanita-wanitanya sedang mempersiapkan makanan, Newton tiba-tiba berdiri dan berteriak : “Bumi itu bulat seperti Batu!”. Tentu saja ini menimbulkan kegemparan. Tetua-tetua masyarakat itu langsung merapatkan apa yang harus mereka lakukan pada pemuda ini. Ada yang bilang usir saja, toh di sini pun ia tidak pernah melakukan apa-apa, hampir seharian ia hanya mengurung dirinya sendiri di bagian gua yang paling dalam dan di lain waktu ia pergi entah kemana sambil membawa benda-benda aneh buatannya dan baru kembali seminggu atau dua minggu kemudian. Beberapa bahkan mengusulkan yang lebih ekstrem lagi, penggal saja, itu karena beberapa minggu yang lalu Newton tertangkap meracuni pikiran anak-anak muda dengan mengatakan bahwa hujan bukanlah ludah dari Arkam, Dewa mereka yang agung, hujan datangnya dari sungai katanya. Huh orang bodoh saja tahu bahwa sungai bermuara ke laut bukan ke awan. Newton bahkan mengatakan pohon-pohon tidak memiliki roh penunggu!! Demi para Dewa!! Penghinaan apalagi yang akan dilakukan oleh pemuda Newton ini jika ia dibiarkan tetap hidup. Setelah perdebatan yang alot, akhirnya diputuskanlah bahwa pemuda Newton, jika ingin tetap hidup di tengah-tengah masyarakat ini tidak boleh mengeluarkan suara apa pun. Ia tidak boleh bicara dan diharuskan untuk lebih banyak membantu masyarakatnya. Bagaimanapun juga meskipun pikirannya miring dan tidak waras namun Newton masih muda dan memiliki tenaga yang cukup untuk bekerja meskipun hanya cukup untuk membantu para wanita.

Begitulah, mungkin karena itu orang-orang sekaliber Newton baru bermunculan di abad-abad sekarang. Beberapa ribu tahun yang lalu mereka tidak mendapatkan tempat.

Monday, November 27, 2006

Other version...

Ada apa sih dengan feminisme? Banyak sekali wanita yang menyuarakan emansipasi, persamaan, dan jargon-jargon lainnya. Contoh sederhananya adalah kakak perempuan saya sendiri. Di rumah ia sering sekali berkicau mengenai masalah-masalah seperti ini. Misalnya jika di TV ada tayangan kekerasan kepada perempuan, ia akan merasa senang sekali, dan berkata dengan puas "Nah kan!! Apa saya bilang...". Intinya adalah ia merasa bahwa ada semacam diskriminasi gender yang ada dengan sendirinya dan kadang kala tanpa disadari. Suatu hegemoni pria atas wanita yang mendapatkan pembenarannya dari sistem masyarakat yang berlaku saat ini.
Buat saya sendiri sepertinya kok diskriminasi seperti ini tidak terlalu kentara yah? Apa karena saya laki-laki? Saya tidak pernah merasa dibedakan atau misalnya diistimewakan oleh masyarakat karena saya seorang pria. Kalau antri di bank, misalnya, saya kan tidak punya hak khusus untuk dilayani terlebih dahulu daripada perempuan.

Tapi bagaimanapun juga masalah feminisme ini dapat dilacak pada momen-momen paling awal penciptaan manusia. Coba baca cerita berikut ini:
Sekitar lima juta tahun lalu, di suatu sore yang cerah, Tuhan memutuskan untuk berjalan-jalan di bumi. Ia melihat berbagai ciptaan-Nya dan memutuskan bahwa sekaranglah waktu yang tepat untuk menciptakan 'Manusia'. Lalu dengan terburu-buru Ia memanjat kembali ke surga, kemudian menciptakan seorang manusia yang Ia beri nama Siti Hawa.
Mulailah masa-masa Hawa di surga. Ia berjalan ke sana kemari. Minum susu dari sungai dan memakan buah dari pepohonan tanpa harus susah payah memanjat. Setelah ia lelah berjalan-jalan, ia mulai memperhatikan satu jenis hewan yang ada di surga - kerbau tepatnya, siapa bilang tidak ada kerbau di surga? - . Kerbau itu tidak berjalan sendirian, tapi selalu dua-dua, berpasangan. Dengan keheranan Hawa bertanya kepada Tuhan.
Hawa : "Tuhan, mengapa mereka berjalan berpasang-pasangan?"
Tuhan: "Itu karena mereka adalah suami istri Hawa."
Hawa : "Mengapa saya tidak memiliki pasangan? Tuhan, saya juga ingin memiliki pasangan hidup..."
Tuhan, karena ia adalah Tuhan, tentu sudah tahu masalah yang akan timbul karena permintaan ini. Kemudian dengan bijaksana menjawab,
Tuhan : "Tentu saja saya bisa memberikan pasangan kepadamu. Pasanganmu akan berbeda denganmu, dalam banyak hal sebenarnya. Tubuhnya akan lebih besar, lengan-lengannya lebih kuat dan kekar. Ia bisa membangunkanmu rumah, ia bisa membawa hewan seperti kerbau ke bawah kakimu. Namun, semua itu ada harganya. Pasanganmu yang akan Aku ciptakan ini, memiliki bawaan yang keras. Ia sangat egois, tidak mau kalah, dan suka menang sendiri. Ia tidak suka diatur-atur olehmu. Ia merasa sebagai makhluk paling pintar di muka bumi ini, meski sebenarnya pasanganmu itu adalah salah satu makhluk terbodoh yang pernah Aku ciptakan selama ini. Nah, sekarang kamulah yang harus memilih apakah masih mau memilki pasangan yang seperti ini?"
Hawa, karena ia adalah perempuan, langsung menjawab tanpa berpikir,
Hawa : "Aku mau,, Tak apalah, asalkan aku memiliki pasangan juga."
Melihat keinginan Hawa yang kuat ini, Tuhan pun akhirnya luluh juga. Mulailah ia menciptakan manusia lain yang ia beri nama Adam. Tepat sebelum Adam mulai bangun, Tuhan berteriak pada hawa,
Tuhan : "Nah, sekarang Hawa, cepat-cepat sembunyi!! Jangan sampai Adam tahu bahwa Aku menciptakanmu lebih dulu, tidak baik untuk egonya..."

Hihi, kira-kira seperti itu ceritanya. Jadi, kesimpulannya adalah semua gonjang-ganjing soal feminisime ini semua adalah salah perempuan. Kenapa juga sedari awal Hawa meminta Tuhan menciptakan kaum pria??